166 research outputs found

    Pengenalan Citra Wajah Beda Usia Dengan Menggunakan Kombinasi Metode Cranio-Facial Growth,Face Anthropometry dan Eigenface

    Get PDF
    ABSTRAKSI: Setiap manusia mempunyai ciri khas tersendiri pada wajah yang membedakannya dengan manusia lain. Sehingga wajah pun memainkan peranan penting dalam mengungkap identitas seseorang. Seiring dengan bertambahnya usia, wajah pun akan mengalami perubahan bentuk. Salah satu metode yang memaparkan perubahan bentuk wajah terhadap usia adalah metode Cranio-Facial Growth yang memprediksi perkembangan wajah manusia berdasarkan parameter pertumbuhan (k). Tugas akhir ini membahas mengenai pemanfaatan metode Cranio-Facial Growth dalam memprediksi wajah dan metode Eigenface dalam melakukan pengenalan wajah. Dalam proses pengenalan tersebut, yang menjadi input sistem adalah 68 landmark pada wajah sesuai dengan konsep Face Anthropometry . Dari hasil pengujian didapatkan bahwa, semakin besar SNR citra input pada saat penentuan parameter pertumbuhan (k) maka akurasi semakin besar. Sementara jumlah eigenface yang digunakan sebanding dengan besarnya akurasi sistem dan sistem mencapai akurasi maksimum ketika jumlah eigenface lebih dari 7 dengan nilai akurasi sebesar 56% dalam memprediksi dan mengenali citra wajah beda usia.Kata Kunci : Cranio-Facial Growth, Eigenface, Face AnthropometryABSTRACT: Every human has own characteristics in the face which distinguish with the other humans. So that, the face has an important role in uncovering a person\u27s identity. Along with age, changes will be occur on the shape of face. One method of describing the changes in shape of the face at different age is the Cranio-Facial Growth methods that predict the development of human faces based on growth parameters (k). This final project about the use of Cranio-Facial Growth method in predicting facial image and Eigenface method in face recognition. Which becomes the input for recognition process is 68 landmarks on the face in accordance with the concept of Face Anthropometry. From the test results showed that, as greater the input image SNR when deciding on the growth parameters (k) as greater accuracy. While the number of eigenface is used proportional to the accuracy of the system and the system reaches a maximum accuracy when the number of eigenface more than 7 with a value of 56% accuracy in predicting and recognizing facial images at different age.Keyword: Cranio-Facial Growth, Eigenface, Face Anthropometr

    Mending the imaginary wall between Indonesia and Malaysia: The case of maritime delimitation in the waters off Tanjung Berakit

    Get PDF
    Due to its geographical location, Indonesia shares border areas with at least ten neighbouring countries with which maritime boundaries must be settled. As of March 2011, Indonesia is yet to finalize its maritime boundaries with various States including Malaysia with which four maritime boundaries need to be settled: the Malacca Strait, the South China Sea, the Sulawesi Sea, and the Singapore Strait (off Tanjung Berakit). It is evident that pending maritime boundaries can spark problems between Indonesia and Malaysia. The dispute over the Ambalat Block in 2005 and 2009 and an incident in the waters off Tanjung Berakit on 13 August 2010 are two significant examples. This paper discusses the incident in the waters off Tanjung Berakit, but will be preceded by a description of the principles of coastal States’ maritime entitlement pursuant to international law of the sea. Following the discussion, this paper provides suggestions for settling maritime boundaries in the area from technical/geospatial and legal perspectives.KEYWORDSIndonesia, Malaysia, maritime boundary, delimitation, sovereignty, sovereign rights, technical/geospatial aspects of the law of the sea

    KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR DENGAN KEPEDULIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 DLANGGU MOJOKERTO

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi antara hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh di sekolah yang diperoleh oleh siswa kelas VIII SMPN 1 Dlanggu, tehadap sikap kepedulian sosial yang dimilikinya. Teori yang digunakan adalah teori perkembangan moral oleh Thomas Lickona. Berdasarkan tujuan dilakukan penelitian ini, maka untuk kepentingan mengukur korelasi digunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode korelasi product moment. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar dan metode angket yang digunakan untuk mengukur nilai kepedulian sosial para responden. Responden dalam penelitian ini adalah 83 siswa kelas VIII SMPN 1 Dlanggu, yang diambil dengan menggunakan system purposive sampling yang menggunakan pertimbangan nilai hasil belajar yang diperoleh di kelas VII semester 2. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan teknik analisis product moment diperoleh hasil bahwa terdapat korelasi antara prestasi belajar dengan kepedulian sosial siswa kelas VIII di SMPN 1 Dlanggu. Analisis tersebut diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 5%, yang kemudian menghasilkan perbedaan rh lebih besar 0,005 dari rt. Hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa tedapat korelasi yang signifikan antara prestasi belajar yang diperoleh dengan kepedulian sosial yang dimilki oleh siswa kelas VIII di SMPN 1 Dlanggu Mojokerto. Korelasi yang dihasilkan berupa korelasi posif yang artinya bahwa semakin tinggi prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, maka semakin tinggi pula tingkat kepedulian sosila yang dimilikinya. Kata kunci: Prestasi Belajar, Kepedulian Sosia

    PENGARUH PENGGUNAAN HYDROGEN BOOSTER ELECTROLYZER TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR EMPAT LANGKAH

    Get PDF
    Hidrogen booster electrolyzer merupakan sebuah alat untuk menigkatkan performa kendaraan,dan mengurangi emisi gas buang pada kendaraan tetapi pada intinya adalah alat untuk menghasilkan/memisahkan (atom) gas hydrogen (H) dan oxygen (O) dari molekul air (H2O) dengan menggunakan aruslistrik (elektrolisis). Gas hasil pemisahan (HHO) bisa dibuat sebagai booster atau penambah tenaga padamesin kendaraan atau bahkan bila dikembangkan bisa dibuat sebagai pengganti BBM. Dengan caramemasukan/mensuntikan langsung ke dalam ruang bakar. Alat ini hanya menggunakan media air akiatau aquades yang dimasukkan ke dalam tabung yang tersedia. Selain itu juga dipergunakan juga NaOH(Soda api) sebagai bahan campuran dengan air aki tersebut. Di dalam tabung tersebut terdapat materialberbahan stainless stell yaitu plat 340 sebagai elektroda yang mampu menghasilkan O2 dan H2.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni. Objek penelitian adalahmenggunakan sepeda motor Yamaha Vega keluaran tahun 2002. Standar pengujian emisi gas buangberdasarkan SAE J1349. Standar pengujian emisi gas buang berdasarkan SNI 19-7118.3-2005. Analisisdata menggunakan metode deskriptif. Peralatan dan instrument penelitian yang digunakan adalah inertiachassis dynamometer, fuel flow meter, exhaust gas analyzer, stopwatch dan blower.Dari data hasil penelitian ditunjukkan bahwa pengaruh hydrogen booster electrolyzer dengankatalis NaOH berpengaruh terhadap performa mesin dan emisi gas buang pada sepeda motor YamahaVega perakitan tahun 2002. Dengan gas HHO dihasilkan peningkatan performa mesin dan penurunanemisi gas buang secara signifikan. Dimana, dihasilkan peningkatan torsi sebesar 23,51% pada putaran8000 rpm dengan pengisian spull, peningkatan daya efektif sebesar 28,31% pada putaran 8000 rpmdengan pengisian spull, penurunan konsumsi bahan bakar sebesar 28,27% pada putaran 6500 rpm denganpengisian baterai maupun spull. Selain itu dihasilkan penurunan tertinggi kadar emisi CO sebesar 77,50%pada lambda 1’199 dengan pengisian spull, kadar emisi HC sebesar 65,43% pada 1,199 dengan pengisianbaterai dan kenaikan emisi CO2 sebesar 45,56% pada lambda 1,215 dengan pengisian baterai

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AC MOBIL PADA SISWA KELAS XI TKR 1 DI SMKN 1 AROSBAYA BANGKALAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh proses kegiatan belajar mengajar masih menggunakan metode konvensional sehingga kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dimana pembelajaran lebih didominasi oleh keterlibatan guru. Oleh sebab itu, pembelajaran siswa terhadap proses pembelajaran rendah, hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang masih rendah dengan ditunjukkan nilai siswa dibawah KKM. Berdasarkan masalah tersebut dikembangkan suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus dengan subjek penelitian kelas XI TKR 1 SMK Negeri 1 Arosbaya Bangkalan tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 19 peserta didik. Pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Kompetensi Dasar yang di ajarkan adalah sistem pendingin ruangan (AC) yang dilakukan dalam dua siklus yang tiap siklus terdapat tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes yang diaplikasikan dalam bentuk instrumen penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif peserta didik pada siklus I sebesar 63,15,42% dan meningkat di siklus II menjadi sebesar 89,47%, sedangkan hasil belajar psikomotorik pada siklus I sebesar 52,63% dan meningkat di siklus II menjadi sebesar 89,47%. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar hingga memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kata Kunci: hasil belajar, pembelajaran kooperatif tipe STA

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL ADOBE FLASH BERBASIS ANDROID PADA KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI RANGKAIAN KELISTRIKAN SEDERHANA DIKELAS X TKR SMK N 1 SINGGAHAN

    Get PDF
    Media merupakan salah satu faktor penunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu penyebab siswa kelas X TKR SMKN 1 Singgahan cenderung pasif dalam proses pembelajaran adalah belum adanya media pembelajaran yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Audio Visual berbasis Android, dan mengetahui tingkat kelayakan media. Metode penelitian ini merupakan jenis pengembangan dengan model 4-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan. Jenis pengembangan ini terdiri atas empat tahap, yaitu; pendefinisian (develop), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Dalam empat tahapan yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan peneliti hanya menggunakan tiga tahap yaitu pendefinisian (develop), perancangan (design), pengembangan (develop). Tahap ke empat tidak digunakan peneliti dikarenakan terbatasnya waktu dan juga biaya. Penentuan tingkat kelayakan media pembelajaran audio visual berbasis android berdasarkan uji validasi dari berbagai ahli diantaranya ahli materi, media dan bahasa dengan kriteria penilaian layak. Hasil uji validasi dari ahli materi sebesar 98,3% ahli media sebesar 89,2% dan ahli bahasa sebesar 90%. Hasil nilai tersebut menurut Skala Likert, menunjukkan kriteria media yang dihasilkan adalah sangat layak dan dapat digunakan media belajar kelistrikan sederhana.. Berdasarkan perolehan data tersebut disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual berbasis android pada konsep kelistrikan sederhana kelas X TKR layak diguakan

    SIMULASI PERFORMANSI HEAT EXCHANGER TIPE SHELL AND TUBE DENGAN HELICAL BAFFLE DAN DISK AND DOUGHNUT BAFFLE

    Get PDF
    Penggunaan baffle pada heat exchanger tipe shell and tube bertujuan untuk meningkatkan laju perpindahan panas yang terjadi antara fluida kerja dengan cara menimbulkan olakan aliran pada sisi shell. Helical baffle memiliki heat transfer rate dan pressure drop yang moderate. Disc doughnut baffle memiliki transfer panas keseluruhan yang lebih baik dibandingkan dengan segmental baffle. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dan pressure drop heat exchanger tipe shell and tube dengan menggunakan jenis baffle disc doughnut baffle dan helical baffle. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan numerik dengan program ANSYS 16.0 untuk penggambaran geometri dan untuk mensimulasikan aliran yang terjadi di dalam shell and tube heat exchanger. Pada fluent digunakan permodelan 3D double precision steady flow dengan memilih model turbulensi realizable, k-epsilon, scalable wall functions serta mengaktifkan persamaan energi. Variasi yang digunakan adalah tipe shell and tube dengan helical baffle dan disk and doughnut baffle. Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa penggunaan helical baffle dapat meningkatkan efektifitas penukar kalor dikarenakan ketika fluida mengalir dalam lintasan yang berbentuk spiral, gaya sentrifugal menyebabkan terjadinya aliran sekunder yang dapat meningkatkan perpindahan kalor, hal ini yang menyebabkan nilai efektivitas dari helical baffle menjadi tinggi yaitu sebesar 34,89%, sedangkan disk and doughnut baffle sebesar 20,16%. Untuk penggunaan disk and doughnut baffle terdapat aliran sekunder yang terjadi di dekat dinding baffle pada disk and doughnut baffle. Aliran sekunder tersebut akan membentuk pusaran turbulensi yang mengakibatkan terjadinya pressure drop pada alat penukar kalor tipe shell and tube tersebut, hal ini yang menyebabkan pressure drop pada disk and doughnut baffle menjadi tinggi yaitu sebesar 12960,20 Pa sedangkan helical baffle sebesar 7356,70 Pa

    PENGEMBANGAN MEDIA TRAINER SISTEM PENGAPIAN CDI UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MELAKUKAN PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XII TSM DI SMK NEGERI 1 NGANJUK

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media trainer sistem pengapian CDI , yang layakuntuk diterapkan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian dan membuktikan bahwadengan trainer sistem pengapian CDI dapat meningkatkan keefektifan proses pembelajaran pada MataDiklat Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian di SMK Negeri 1 Nganjuk.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berpedoman pada model pengembangan four Dmodels (4D Model), yang telah dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (Trianto,2008:102). Penelitian pengembangan ini melalui 4 tahapan yang terdiri dari definisi, desain,pengembangan dan penyebaran. Kelayakan dari media trainer sistem pengapian CDI tergantung padavalidasi oleh 1 dosen ahli dari Jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Surabaya dan 2 guru ahli dariProgram Keahlian Teknik Sepeda Motor, SMK Negeri 1 Nganjuk. Keefektifan pembelajaran dilihat darirespon siswa, observasi dan hasil belajar siswa, untuk mengetahui respon siswa melibatkan 10 siswa (ujicoba terbatas) dan 30 siswa (uji penyebaran). Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket validasioleh dosen ahli dan guru ahli, angket respon siswa, observasi dan tes hasil belajar siswa. Analisis datadilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan keefektifan Trainer Sistem Pengapian CDI yangdikembangkan.Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa trainer Sistem Pengapian CDI yang dikembangkan,layak digunakan sebagai media pembelajaran pada pelajaran Melakukan Perbaikan Sistem Pengapian diSMK Negeri 1 Nganjuk.. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil validasi yang dilakukan oleh dosen ahlisebesar 85,42% dan guru ahli sebesar 97,32% yang termasuk kategori sangat layak. Pada hasil penelitianjuga membuktikan bahwa dengan menggunakan trainer Sistem Pengapian CDI dapat mengefektifkanpembelajaran, karena (1) mendapatkan respon positif dari siswa yaitu sebesar 87,00%, (2) meningkatkanaktivitas siswa yaitu dari 36% (tanpa menggunakan trainer) menjadi 49,33% (dengan menggunakantrainer) atau terdapat peningkatan aktivitas siswa sebesar 13,33%, (3) meningkatkan persentaseketuntasan belajar siswa dari 60% (tanpa menggunakan trainer) menjadi 100% (dengan menggunakantrainer), atau terdapat peningkatan sebesar 40%.Kata Kunci : Pengembangan, Media, Trainer, Efektif.AbstractThis study aims to develop a media of CDI ignition system trainer, which is feasible to apply the lessonsIgnition System Repairs and prove that the trainer CDI ignition system can improve the effectiveness oflearning in lessons Ignition System Repairs In State Vocational High School 1 Nganjuk.This research is the development of a model of development based on the four D models (Model 4D),which has been developed by Thiagarajan, Semmel and Semmel (Trianto, 2008:102). Researchdevelopment, there are 4 stages of Define, Design, Develop and Disseminate. Feasibility of media CDIignition system trainer depends on validation by 1 expert lecturer from the Department of MechanicalEngineering, State University of Surabaya and 2 expert teachers from the Motorcycle Technical SkillsProgram, State Vocational High School 1 Nganjuk. While the views of the effectiveness of learning fromstudent responses, observations and student learning outcomes, to study the response of students included10 students (limited trial) and 30 students (Disseminate test). The research instrument used was aquestionnaire validation by expert lecturer and expert teachers, student questionnaire responses,observations and tests of student learning outcomes. Data analysis was performed to determine thefeasibility and effectiveness of CDI Ignition System Trainer was developed.Based on research results, indicated that CDI ignition system trainer developed, worth to used as a mediaof learning in lessons Ignition System Repairs in the State Vocational High School 1 Nganjuk. It can beseen from the results of the validation performed by expert lecturer as much as 85,42% and 97,32% ofexpert teachers who are well worth category. On the results of research also proves that using CDIignition system trainer learning to be effective, due to (1) get a positive response from students that is equal to 87.00%), (2) increasing student activity from 36% (without using a trainer) to 49.33% (usingtrainer) or there is an increase of 13.33% student activities, (3) as well as to increase the percentage ofstudent from 60% (without using a trainer) to 100% (with using a trainer), or there is an increase of 40%.Keywords: Development, Media, Trainer, Effective

    PENANAMAN SIKAP SOPAN SANTUN SEBAGAI PENDIDIKAN MORAL KEPADA SISWA MELALUI TATA TERTIB SEKOLAH DI SMK PGRI 2 KERTOSONO

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, hambatan, dan upaya mengatasi hambatan dalam penanaman sikap sopan santun sebagai pendidikan moral kepada siswa melalui tata tertib sekolah di SMK PGRI 2 Kertosono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling untuk guru dan snowball sampling untuk siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh SMK PGRI 2 Kertosono yaitu: keteladanan dalam bersikap, berbicara, dan berpakaian, pembiasaan melalui 3S (senyum, sapa, dan salam), komunikasi melalui amanat upacara dan saat pertemuan wali murid, pengkondisian melalui sarana prasarana sekolah, pemberian reward/hadiah bagi siswa yang berprestasi dan punishment/hukuman bagi siswa yang melanggar. Kendala yang dialami yaitu kurangnya kesadaran diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, kurangnya pengawasan dari orang tua, pengaruh lingkungan pergaulan, kurangnya kepedulian beberapa guru dalam mendukung keterlaksanaan tata tertib. Upaya mengatasi kendala yaitu memberikan pembinaan kepada siswa yang bermasalah, memanggil orang tua siswa untuk bekerjasama dengan pihak sekolah dalam mengatasi masalah yang dihadapi siswa, saling bekerjasama antar warga sekolah.Kata kunci: Sikap Sopan Santun, Pendidikan Moral, Tata Tertib Sekolah.AbstractThe aim of this research is to find out the implementation, barriers, and efforts to solve the obstacles in the cultivation of the politeness attitude as moral education to the students through school discipline in SMK PGRI 2 Kertosono. This research using a qualitative approach with a descriptive method. Research informants were selected by purposive sampling techniques for teachers and snowball of sampling to students. The technique of collecting data are using interviews, observation, and documentation. The reseach analysis are using reduction of data, presentation of data, and the withdrawal of the conclusion. The result showed that the strategies use by SMK PGRI 2 Kertosono are: exemplary in attitude (behave), speaking and dressy, habituation through 3S (smilling, greeting and regards), communication by ceremony mandate and parents meeting, conditioning through infrastructure of school, giving a rewards for student who violate. An obstacle that experienced are a lack of self-awareness students in obeying of school discipline, lack of supervision of a parents, the influence of the social and environment, lack of the concern in several teachers to support the implementation of school discipline. The efforts to solve the obstacles is giving a development guidance to the students who being troubled, summon student’s parents to cooperate with the school in solving the problem which faced by students, mutual cooperate among school community.Keywords: politenees attitude, moral education, school disciplin

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA KELAS XI TKR 2 DI SMK NEGERI 7 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Berdasarkan pengalaman mengajar pada saat Program Pengelolaan Pembelajaran (PPP) dan observasi di sekolah SMK Negeri 7 Surabaya proses pendidikan masih menggunakan model pembelajran konvensional sehingga kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dimana pembelajaran lebih didominasi oleh keterlibatan guru. Oleh sebab itu, pembelajaran siswa terhadap proses pembelajaran rendah, hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang masih rendah dengan ditunjukkan nilai siswa dibawah KKM yaitu 50%. Berdasarkan masalah tersebut dikembangkan suatu model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis video tutorial. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan dua siklus dengan subjek penelitian kelas XI TKR 2 SMK Negeri 7 Surabaya tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 25 peserta didik. Pada mata pelajaran Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga kompetensi dasar yang di ajarkan adalah transmisi manual yang dilakukan dalam dua siklus yang tiap siklus terdapat tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes yang diaplikasikan dalam bentuk instrumen penelitian. Kemudian untuk hasil belajar peserta didik, ranah kognitif pada siklus I sebesar 64% dan meningkat di siklus II dengan hasil 88%, kemudian untuk rana psikomotorik pada siklus I sebesar 52% dan meningkat di siklus II dengan hasil 88%. Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Hasil belajar siswa
    • …
    corecore